Jumat, 22 Juli 2011

Konveyor


Ading skirts
Pengarah keluarnya material discharge chute di butuhkan supaya keluarnya material terarah dan kadang-kadang discharge ini juga sebagai loading chute conveyor yang lain
Pulley tambahan ,berupa snub pulley atau bend pulley kadang di perlukan terutama untuk conveyor yang cukup panjang . snubb pulley untuk menambah sudut kontak antara belt dan pulley ,terutama head pulley supaya tidak terjadi slip pada saat beroperasi .bend pulley di perlukan bila ada perubahan arah belt , seperti untuk penempatan take-up
Sebelum beroperasi belt harus sudah mempunyai tarikan awal yang di hasilkan oleh peralatan take-up. Peralatan ini dapat di opasang di tail pulley atau di antara head dan tall pulley pada belt yang tidak berbeban
Pengeluaran material dari belt conveyor tidak selalu di ujung conveyor tetapi dapat di manapun setelah loading point .salah atu untuk membantu keluarnya material dari belt conveyor sebelum ujung pesawat adalah tripper.
Emua bagian-bagian akan di jelaskan secara rinci pada bab selanjutnya   


          
 
Besarnya sudut inelinasi β akan tergantung pada faktor gesek antara material yang dipindahkan dan belt ,sudut tumpukan statis dan cara yang digunakan untuk memasukkan material kedalam belt
Dari pengalaman menunjukan bahwa conveyor akan bekerja efisiensi dan material tidak meluncur ke bahwa bila sudut inclinasi lebih kecil 70 sampai 100 dari sudut gesek antara material dan belt . berkurangnya sudutini karena dalam kenyataan belt melentur antara dua rol dan akan menimbulkan sudut yang lebih besar , saat belt melalui rol.








BAB II
BELT CONVEYOR

2.1 Keunggulan Belt Conveyor
Beberapa kelebihan belt conveyor di banding dengan pesawat pemindah bahan yang lain , terutama untuk pemindahan material curah adalah :

a.     Memindahkan aneka ragam material
Ukuran material yang akan di pindahkan oleh belt conveyor hanya di batasi oleh lebar belt , dan ukuran ini mulai dari bentuk tepung sampai ukuran yang cukup besar sepeti batu kapur dan material yang mempunyai sifat abrasive ,corosive atau material yang panas seprti pasir cetak ,tidak lagi menjadi masalah karena belt untuk conveyor telah di buat dengan ketahanan terhadap sifat-sifat tersebut . Bahkan material yang mengalami pemampatan bila dipindah dengan pesawat lain ternyata berhasil dipindah dengan baik oleh belt conveyor

b.    Keragaman kapasitas
Banyaknya pilihan lebar belt yang tersedia di pasaran memungkinkan keragaman dalam pemilihan kapasitas apabila kecepatan belt tidak dapat ditingkatkan lagi karena karakteristik material yang dipindahkan .
Perlu dingat bahwa belt conveyor dioperasikan 24jam sehari tanpa ada masalah dalam loadingdan unloading serta tidak ada gerak bolak balik tanpa muatan .secara ekonomis hal ini jelas menguntungkan ,bila ditinjau dari ongkos yang lebih murah untuk upah dan pemindahan perton material

c.           Kemampuan mengatasi medan
Pemindahan material dengan belt conveyor tidak memasalahkan dimana pemasukkan dan dimana pengeluaran material ,artinya loading dapat dilaksanakan diujung atau di tengah conveyor ,demikian pula unloading ,berapapun jaraknya dari tempat loading dapat dilakukan sepanjang conveyor.

Salah satu pemanfaatan kemampuan ini adalah untuk penimbunan (stockpile)material curah baik di tempat terbuka maupun di dalam gudang . belt conveyor juga dapat di pasang mengikiuti luas dan bentuk medan , seprti untuk penambangan batu bara , biji besi ,dimana bagian conveyor dapat melengkung mengikuti beban ,bahkan dapat digantung apabila harus menyeberangi sungai.dijangkau oleh alat pemindah lain ,misalnya truk ,dapat dijangkau oleh belt conveyor tanpa kesulitan yang berarti .

d.          Keragaman fungsi ,hemat dan ramah lingkungan
Selain untuk memindahkan matrial belt conveyor juga dapat berfungsi sebagai lat bantu proses produksi , seperti pada proses assembling ,proses pengemasan produk ,pendistribusian komponen dan proses lain
Polusi udara karena pemindahan material curah dengan alat transpor lain tidak akan terjadi bila memakai belt conveyor ,sedang kebisinganpun dapat dihindari kedua polusi ,debu dan kebisingan dapat dikuranggi lagi bila desain conveyornya adalah overland belt conveyor system
Keselamatan operator maupun orang sekitar pemindahan material lebih terjamin dibandingkan bila memakai truk untuk pemindahannya ,apabila bila belt conveyor dilengkapi dengan safety devices yang mampu mengontrol beban (overload) atau kesalahan operasi (mall fuction)
Biaya operasi pada belt conveyor yang meliputi biaya tenaga kerja (laborcost),biaya untuk tenaga penggerak (power cost ) dan biaya perawatan (mantance cost)sangat murah dibandingkan dengan alat berat untuk jumlah dan jarak pemindahan yang sama . untuk sebuah belt conveyor yang panjangnya beberapa kilometer hanya membutuhkan beberapa tenaga kerja ,apabila bila pengoperasian conveyor telah dilengkapi dengan panel kontrol yang dapat memonitor apakah conveyor bekerja normal atau gangguan . komponen conveyor tidak banyak ragamnya sehinnga tidak membutuhkan banyak tenaga teknis dengan berbagai keahlian .conveyor di gerakkan dengan elektric power yang lebih mudah dan murah penanganany ,apabila ada arah pemindahan turun (decline )maka berat material ”membantu”gerak pemindahan dan tidak ada gerak balik yang tanpa muatan (empty return trips)
Perawatan belt conveyor sangat sederhana dan murah dibandingkan dengan alat berat lainnya , karena ragam komponennya tidak banyak dan sederhana . perawatan yang rutin hanya perawatan yang rutin hanya perawatan pelumasan yang mudah dilaksanakan dan bila ada kerusakan komponen dapat diganti ditempat dengan peralatan yang sederhana ,karena hampir tidak ada komponen yang berukuran besar .
2.2 Beban
Beban yang dipindahkan oleh belt conveyor dapat dibedakan menjadi beban unit(unit load) dan beban curah (bulk load) yang biasa di sebut material unit dan material curah .

Material unit
Yang perlu diperhatikan dalam memindahkan material unit adalah ukuran keseluruhan (panjang,lebar,tinggi),berat perunit,sifat-sifat khusus seperti mudah pecah ,posisi yang paling mudah dan aman untuk dipindah dan ditumpuk .contoh : material unit adalah beban satuan yang dapat dipindahkan satu persatu berkelompok ,seperti unit mesin semen atau minyak yang sudah dikemas dan lain-lain

Material curah
Karakteristik material curah yang harus di perhatikan pada saat pemindahan lebih banyak dibandingkan material unit .dibawah ini adalah kakteristik material curah yang perlu diperhatikan .

a.       Lamp size
Adalah kualitas penyebaran partikel pada material curah ,ditinjau dari ukurannya . tabel 2-1 dan 2-2 adalah tabel pengelompokan dan ukuran material curah





Tabel 2-1 (1) pengelompokan material curah
Load Group
Size of largest particle a3 mm2
Powered
Granular
Small – lumped
Medium – lumped
Larged – lumped
Below 0.5
0.5 to 10
10 to 60
60 to 160
Over 160



Table 2-2 (5)  .pengelompokan ukuran material curah
Load group
Size
Code
Very fine
Fine
Granular
Lumpy

Irregular
100 mesh and under
1/8 inch and under
Under ½ inch
Containing lumps over ½ inch
Strangy,interlocking,mats together
A
B
C
D

E


Keseragaman dari ukuran partikel pada beban curah dibedakan menjadi :
·                 material seukuran :material dimana ukuran maksimum (a max) di banding ukuran  minimum (a min) lebih kecil atau sama dengan 2.5 .ukuran material seukuran a’ di hitung dengan rumus :
a’= a max + a min
                                                                  2
Material tidak seukuran :material dimana a max disbanding a min lebih besar 2.5 karakteristi tidak seukuran ditentukan oleh a’



B . sudut tumpukan
Material curah yang dengan bebas di letakkan atau di tumpuk pada sebuah bidang datar ,akan membentuk kerucut ( slope) .sudut yang terjadi antara sisi kerucut dengan bidang datar disebut sudut tumpukan (angle of repose ) .sudut ini juga di sebut sudut tupukan statis , dan akan berubah menjadi kecil apabila material berada pada belt conveyor yang sedang beroperasi . sudut ini disebut tumpukan dinamis atau angle of surcharge ,yang besarnya 50 samapai 200 lebih kecil dari angle of respose ,tergantung dari mobilitas pertikelnya (flowability of materials) 


                 
b.      mobilitas / flowability material
mobilitas dari suatu material curah akan terlihat dari selisih antara sudut tumpukan statis dan sudut tumpukan dinamis . makin besar selisihnya , makin besar mobilitas material tersebut. Hal
                            






     Pengelompokan material didasarkan pada flowability yang tertera pada tabel
2-3
Flowability
Angle of respose
Code
Very free flowing
free flowing
Average flowing
Sluggish
190 or less
200 to 290
300 to 390
480 and over
1
2
3
4

Beberapa karakteristik material yang mempengaruhi mobilitas partikel adalah ukuran ,kekerasan permukaan ,apakah material seukuran atau tidak seukuran .
Hubungan antara flowability ,angle of surcharge dan angle of respone dapat dilihat pada table 2-4
             




D . berat dan berat spesifik
Yang bermaksud berat material curah adalah berat material persatuan volume , biasanya diukur dalam satuan ton/m3 atau lbs/ft3 tanpa penempatan . bila ada penempatan maka berat persatuan volume akan berubah . perbandingan berat material setelah pemampatan pada volume yang sama disebut koefisen penempatan ,yang berharga 1.05 sampai 1.52
Berat spesifik material adalah berat pervolume material dalam keadaan kering (1000 – 1050  C ) ,artinya berat material tanpa kandungan air
Dalam perhitungan kapasitas conveyor ,maka berat material adalah berat pada saat di pindahkan

E.     sifat abrasive
  sifat partikel material curah untuk menimbulkan keausan dimana material tersebut bergerak , disebut abrasity dari material .tingkat abrasivitas material curah dapat dikelompokan seperti tabel 2-5 dibawah ini

tabel 2-5  pengelompokkan tingkat abrasivitas material curah
                                                                                                   Code


Abrasiveness
Non abrasive
Abrasive
Very abrasive
Very sharp-cuts or gouges belt covers
5
6
7
8

F . sifat spesifik
     Selain sifat-sifat seperti yang telah di jelaskan , masih ada sifat-sifat spesifik dari material , seperti sifat corrosive ,mudah pecah ,mudah terbakar dan sebagainya . tabel 2-6 dibawah ini menunjukan sifat-sifat spesifik tersebut .



Tabel 2-6   sifat-sifat spesifik dari material
                                                                                                       Code                                                                                                                                                                                                        
Very dusty
Aerates and develops fluid characteristic
Contains explosive dust
Contaminable ,affecting use or saleability
Degradable ,affecting use or saleability
Gives off harmful fumes or dust
Highly corrosive
Middle corrosive
Hygroscopic
Interlocks or mats
Oils or chemicals present
Packs under pleasure
Very light and fluffly-may be wind swept
Elevated temperature
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
Y
Z

g. pengaruh  arah pemindahan
     perlu di perhatikan bahwa karakteristik normal dan material yang dipindah dipengaruhi oleh gerak pemindahan tumpuk,sudut an dan kecepatan .
pada conveyor ,gerak belt melalui rol-rol (carting idler) akan menyebabkan material yang ukurannya besar berada di bagian atas ,sedang material yang ukurannya kecil terkumpul di bagian bawah (ada gerakan ke arah vwertikal ).gerakan ini juga menyebabkan permukaan tumpukan lebih rata ,dan menyebabkan angle of suncharge lebih kecil dari angle of respose
pada material dimasukkan kedalam belt (feeding)yang telah mempunyai kecepatan ,maka akan terjadi percepatan pada material dan terjadi turbelensi pada material .
turbelensi material akan bertambah bila lentingan (gerak vertical) pada saat material jatuh pada belt tidak dapat direndam oleh belt dan impact idler yang ditempatkan di bawah loading point.
Hal-hal ini di atas akan sangat berpengaruh bila arah pemindahan adalah incline atau decline dan jadi bila conveyor dengan kecepatan tinggi.
Koefisien gesek material curah ‘tehadap bagian-bagian pesawat pemindah bahan perlu diketahui. Faktor gesek ,dimaksudkan pengaruh sudut inclanasi maksimum terhadap koefisien gesek . besarnya factor gesek dipengaruhi oleh sudut gesek material .
ƒ0  = tan ρ0
ƒ   = tan ρ

Dimana   :   ƒ0 dan ƒ  = faktor gesek dari material pada saat tidak ada gerakan
                                                     dan pada saat ada gerakan

                                    ρ0 dan  ρ = sudut gesek pada saat tidak ada gerakan dan pada saat
                                           ada gerakan
Pada pemindahan material perlu diperhatikan apakah sudut inclinasi atau arah decline tidak melampui sudut maksimum sehingga material dapat meluncur kembali (incline) atau meluncur mendahului belt(decline) . slide back juga bisa terjadi bila kecepatan belt terlalu besar .
Lampiran 1 memberikan informasi sudut inclanasi maksimum .berat rata-rata ,angle of respone untuk berbagai macam terial .


2.3    informasi yang dibutuhkan untuk perencannan
informasi yang di butuhklan untuk perencanaan atau mengestimasi belt conveyor di dapat dari jawaban peryanyaan-pertannyaan di bawah ini :
Tujuan utama merencanaan belt conveyor adalah dapat memindah dengan performance yang maksimal dan biaya yang minimal perton material yang dipindah .untuk maksud tersebut kita harus tahu jawaban pertanyaan pertanyaaan di bawah ini

1.      berapa jarak horizontal pemindahan material oleh conveyor
2.      berapa jarak vertikal pemindahan material ke arah atas atau ke arah bawah . jawaban dari dua (1.2) pertanyaan di atas akan menentuka apakah belt conveyor dapat digunakan dengan biaya yang minimum(murah) di banding yang lain misalnya bucket elevator aatu screw conveyor
3.      apa jenis material yang dipindah dan berapa berat persatuan volumennya
4.      berapa ton/jam kapasitas rata-rata yang dikehendaki dan berapa kapasitas maksimumya
5.      bagaimana cara mengontrol aliran material pada belt
6.      berapa ukuran material yang paling besar dan seberapa prosentasi terhadap total volume material yang dipindah .jawaban dari empat (3,4,5,6) pertanyaan diatas dipakai untuk menentukan kecepatan conveyor ,lebar belt yang dibutuhkan ,daya yang dibutuhkan ,jenis penggerak yang sesuai ,julah lapisan belt ,diameter pulley dan poros ,jenis dan jarak roll yang di butuhkan
7.      apakah material yang dipindahkan panas ,dingin,lembab,kering,lengket,berminyak,abrasive atau corosive seberapa kadarnya
8.      berapa tempat loading (pemasukkan material ke conveyor )dan dimana tempatnya
9.      dimana material dikeluarkan dari conveyor (discharge) di ujung conveyor atau ditempat sebelumnya dan diberapa tempat .
jawaban dari pertanyaan 3 sampai 9 (3,4,5,6,7,8,9)dipakai untuk menentukan kualitas (jenis bahan dasar)dan tebal lapisan (cover rubber ) dari belt
10.  dimana akan diletakkan .motor penggeraknya ,jenis penggeraknya elektromotor atau sejenisnya lainnya
11.  bila memakai elektromotor berapa kebutuhan ampere dan voltasennya ,berapa output putarannya
12.  berapa lama conveyor tersebut beroperasi
13.  bagaimana kondisi tempat beroperasinnya conveyor ,temperatur tinggi ,biasa diudara terbuka atau memakai tutup
14.  apakah conveyor dapat digunakan untuk memindahkan material dengan arah balik (berlawan )
setelah perencanaan mendapatkan jawaban pertanyaan di atas ,akan dapat memutuskan apakah belt conveyor dapat memenuhi semua tuntutan yang di ingginkan atau sebagian dari pemindahan material harus dilakukan oleh pesawat yang lain , misalnya bucket conveyor .
kadang pemindahan material dengan belt sedemikian rupa sehingga sudut inclinasinnya melebihi sudut inclinasi maksimum untuk material tersebut. Dalam hal ini kombinasi belt conveyor dan bucket conveyor dapat digunakan



                   


                      







                     









                           






                           









                                                                                                         




                                               Gambar 3.3   Penampang steel cord








                                                                                        

Dari gambar terlihat bahwa jenis belt ini tersusun atas to cover rubber,steell cord ,core rubber dan bottom cover rubber . top cover dan bottom cover akan dibicarakan tersendiri ,sebab ketiga kontruksi dasar belt kemungkinan membutuhkan top maupun bottom cover yang tidak sama , baik bahan ,kualitas maupun ketebalannya

Steel Cord
   Terbuat dari tali baja bermutu tinggi ( zinc coated carbon steel ) dengan fungsi utama sebagai inti kekurangan dari belt . steel cord terpasang membujur sepanjang belt dengan diameter tali (2.3 – 9.0 ) mm ~ ( 0.091-0.0354 )  inch . setiap tali ini terdiri atas 7 pintalan tali kecil dan setiap tali kecil  terdiri dari 7 kawat yang terpintal (7x7) . tali dengan kontruksi (7x7) untuk low tension sedang kontruksi (7x19) untuk bagian high tension .
Keunggulan steeel cord :

1.Mempunyai tegangan tarik yang tinggi , berarti mampu menerima tarikan yang besar
2.Mempunyai kemuluran yang kecil (small elongation) sehingga take up travelnya juga pendek
3.Mampu menerima beban impact dan efisien sambungan yang baik ,yang berarti mempunyai umur yang panjang    
4.mempunyai kelunturan yang baik (exellent flexibilitty ) sehingga diameter pulley dapat dibuat kecil dan mudah melekuk dapa idler yang terdiri dari tiga rol ( good troughability)
5.kerusakan pada tali maupun sambungan dapat diperiksa dengan mudah ,dengan menggunakan x-ray


spesifikasi standart

         Spesifikasi standart untuk cord memberikan informasi mengenai ST number ,breaking strength ,maximum tension rating , standart cord diameter ,standart cord pitch ,standart cover thickness ,belt thickness dan belt weight

Cord rubber     

         Merupakan lapisan karet yang menyelubungi steel cord .lapisan karet ini akan menambah tensile strength flexibility atau stiffnees dari belt dan menambah ketangguhan









                  


        Inti kekuatan belt ini pada carsass yang tebuat dari anyaman serat sintesis yang mempunyai kekuatan tinggi ( high streght fabric ) .jumlah lapisan carsass ini lebih sedikit dibandingkan dengan jenis multi-ply belt ,dan untuk menambah ketahanan terhadap beban impact ,bebean banding dan kelenturan ditambahkan lapisan karet (supporting rubber ) dan diusahaakan dengan sambungan yang baik .serat untuk anyaman carsass terbuat dari bermacam-macam material dasar diantarannya:

·         Cotton (natural yarm ) kode C
·         Cotton – nylon (mixed fabrict ) kode CN
·         Rayon-nylon (syntentic yarm) kode N atau NN
·         Polyester-nylon (synthentic yarm ) kode EP



























                                                                                                                 








Braker

Untuk melindungi kerusakan yang cepat pada lapisan karet karena beban impact yang berualang ,maka antara lapisan atas (top cover )dan lapisan carsass di letakkan anyaman serat kasar seperti gambar .lapisan ini disebut breaker dan tidak semua belt mempunyai lapisan


                                                    
                                                     Gambar 3.6  Breaker


3.3 Channel Belting 

        Untuk pemindahan material curah dengan tiga buah rol (troughing)sekitar 200 sampai 300 (lihat gambar 3.3) . channel belt dapat di tekuk dengan sudut 800 sampai 900 karena kedua sisi belt ada bagian yang sangat lentur untuk menatasi kerusakan karena tekukan
        Carsass untuk belt ini terbuat dari bahan dasar EP dengan jumlah lapisan antara 3 sampai 6 buah . di bagian yang nantinya tertekuk ,jumlah lapisan hanya satu dan tebal lapisan bawah (bottom cover ) paling tidak setebal 5 mm
         Dengan sudut-sudut 800 sampai 900  maka kapasitas conveyor dapat lebih besar dan mencegah belt melenceng keluar dari rol





3.4    Standart Lebar Belt

Ada dua standart untuk lebar belt yaitu standart lebar belt dengan satuan mimlimeter dan dengan satuan inchi
Untuk satuan milimeter lebar belt yang ada :
    300,400,450,500,650,800,900,1000,1050,1200,1400,1500,1600,1800,2000,2200,

Untuk satuan inci:
16,18,20,24,26,30,36,42,48,54,60,63,72,84,96,

Toleransi untuk standart lebar belt yang direkomendasikan oleh iso adalah

·         Untuk lebar belt samapai 500 mm (20 inci) ± 5 mm
·         Untuk lebar belt sampai (650-1400) mm (26-54 inci) : ± 10 mm
·         Untuk lebar belt samapai 1600 mm (≥ 60 inci ) : ± 15 mm

3.5    Penyambungan belt ( belt joining /splicing )

Penyambungan belt dilaksanakan dengan dua cara yaitu :

1.      Penyambungan mekanis (n mechanical fasternes)
2.      Penyambungan vulkanisir ( vulcanized splices)

A Sambungan vulkanisir ( vulcanized spilices )

Teknik penyambungan belt dengan cara vulkanisir ini jauh lebih efisien apabila dilaksanakan dengan mesin dan jaminan tarikan kerja yang tinggi . penyambungan juga dapat dilaksanakan ditempat dimana conveyor dibuat .perlu diperhatikan bahwa pembersih belt (scapers atau brushes) akan mempengaruhi kekuatan hasil vulkanisir bila peralatan digunakan . cara penyambungan yang banyak dilaksanakan adalah dengan pemotongan miring terhadap lebar belt (bias splices), karena mudah dilaksanakan adalah dengan pemotongan miring terhadapa lebar belt (bias splices ), karena mudah dilaksanankan ,ekonomis dan membuang sedikit material . efiisiensi akan lebih tinggi bila menggunakan perekat yang berkualitas tinggi saat melingkar pada head atau pulley . kebutuhan panjang belt untuk daerah penyambungan (ƒt ) didapat dari rumus pendekatan   

                                                       



























Keuntungan utama dari penyambungan vulkanisir dibandingkan dengan sambungan mekanis :
1.      Aman dan dapat dipercaya ,memberiakn peringatan awal sebelum putus
2.      bebas dari cacat karena penyambungan
3.      sambungan rapat sehingga material (curah) tidak bocor kebawah
4.      permukaan sambungan halus,tidak menimbulkan benturan dengan pulley ,idler dan alat pembersihan belt
5.      tidak ada tambahan tegangan bending pada diameter pulley yan kecil

B.     Sambungan mekanis ( Mechanical Fasteners)
Pada sambungan mekanis ,untuk mendapatkan sambungan yang baik perlu diperhatikan  bahwa potongan belt yang akan disambung harus dipotong tegak dan siku terhadap panjang belt. Kesalahan dalam pemotongan akan menyebabkan belt keluar dari rol pada saat berjalan ,sedang cacat pada sambungan akan menguraikan umur belt

            Beberapa cara penyambungan mekanis adalah :
Bolted  Plate
Alat penyambung ini terdiri dari plat dan baut .jenis sambungan ini untuk belt dengan beban curah yang berat ,plat dipasang pada sisi dan bawah belt dan ujung-ujung plat dipasang baut sehingga plat atas bawah menjepit belt.

  

Sambungan ini sangat kuat dan kemungkinan material curah masuk ke celah sambungan sangat kecil ,tidak mudah lepas karena gesekan atau ”pukulan” pada saat bekerja dan bila diperlukan sambungan mudah dilepas tanpa kerusakan

·         Higged plate fasteners
Sambungan ini hampir sama dengan bolted plate tetapi memakai engsel ,.Plat penyambung ditekuk ,kemudian kedua ujung plat yang sama ,kemudian untuk menyambung kedua plat tersebut dipasang engsel ( gambar 3.9 )
                     Sambungan mudah dan cepat untuk dilepas ,tetapi celah yang ada  memungkinkan material yang ukuran kecil dapat masug dan kekuatan sambungan ini sedikit dibawah kekuatan sambungan bolted plate karena platnya tertekuk.baut untuk sambungan ini dapat diganti dengan keling (riveted hinged fasteneres) seperti gambar 3.11.

                                     

Hook Type
Alat penyambung bentuk kait (hook) ini dapat dibuat dari kawat atau plat.pemasangan sambungan dilaksanakan dengan menekan kait sampai masuk ke dalam belt dan ditekuk disisi yang lain .
Alat penyambung bentuk kait pada sisi pada plat ada dua macam( gambar b) dan gambar(gambae c) . pada gambar c terlihat plat hanyaada disisi atas belt dan dibagian bawah tidak ada platnya , sedangkan  pada gambar b disisi atas maupun sisi bawah ada platnya dan sambungan ini memakai engsel dan sambungan ini juga dari kawat (gambar a) dipasang dengan engsel dan sambungan ini juga menimbulkan celah yang memungkinkan jauhnya material dari celah ini . ketiga sambungan ini untuk beban yang tidak terlalu berat dan lebih baik bila yang dipindahkan adalah beban unit .
Dari bermacam jenis sambungan diatas mempunyai berbagai ukuran dan pemilihan ukuran ini didasarkan  pada ukuran pulley dan tebal belt .sebaiknya secara periodik sambungan ini diperiksa untuk mengetahui apakah ada kelongaran pada sambungan . bila diperlukan ,alat penyambungan belt dapat di buat dari logam khusus .

3.6    Kecepatan Belt

                 Kecepatan belt yang sesuai ,banyak tergantung pada karakteristik material yang dipindahkan ,kapasitas yang diinginkan dan tarikan belt yang terjadi .material yang berbentuk tepung (powyder ) sebaiknya dipindahkan dengan kecepatan yang rendah untuk menghindari timbulnya debu ,terutama pada saat pemasukkan ?(loading ) dan pengeluaran (discharge ).material yang mudah pecah kecepatannya beltnya juga terbatas ,sehingga tidak pecah saat loading ,saat unloading atau saat material pada belt melewati rol-rol pada conveyor
 


Beban yang di berat, material dengan permukaan yang tajam sebaiknya dipindahkan dengan kecepatan sedang (moderate speeds) ,sebab ,pemukaan yang tajam akan menimbulkan keausan yang seharusnya yang terjadi pada permukaan belt ,apabila bila kecepatan loading material kearah gerak belt lebih kecil dibandingkan dengan kecepatan beltnya .kecepatn belt yang di anjurkan dapat dilihat tabel 3-2 









                                     








BAB IV
STANDART LAPISAN BELT

Cover rubber merupakn lapisan bagian atas dan lapisan bawah dari belt untuk melindungi carsass dan lapisan karet diantara carsass ( supporting rubber ,core rubber ,skim coating rubber ).
Pemilihan bahan untuk lapisan ini didasarkan pada jenis dan ukuran material yang dipindah dan meluncur pada landasan pengarah atau dengan maksud untuk memperpanjang umur belt dan sebagainnya
Ukuran tebal lapisan tas (top cover )didasarkan pada jenis material , kondisi operasi dan tebal minimum tidak kurang dari 1.5 mm , tebal lapisan bawah ( bottom cover ) ½ atau 1/3 . tebal lapisan atas tetapi untuk beberapa keperluannya tebalnnya dibuat sama.
Secara umu standart tebal lapisan karet seperti dibawah ini .


4.1 Lapisan Untuk keperluan Umum
(General Service )
Cover rubber ini digunakan secara umum dengan cover rubber grade :
N dan M
1. Cover rubber grade  : N , application grade : BS – N17
Belt dengan lapisan ini baik digunakan untuk memindahkan
Slag ,crushed rack, gravel, line stone ,coal lapisan ini adalah tahan aus ,tahan goresan dan tahan karat  


Sampai 63 0 C  dan tahan sampai 1500  C  bila pemuatannya tidak kontinu (interminttent loading) material dasar untuk lapisan SBR

Cover rubber grade : M , application grade BS- M24 , DIN- M
Belt dengan lapisan ini terbuat dengan tujuan pengguanaanya yang lebih luas terutama untuk material abrasive yang keras dn lendutan yang berualang . belt dengan lapisan ini baik untuk memindahkan semua jenis bantuan ,seperti : rack ,granite ,quartz, road stone
Dengan campuran karet alam berkualitas baik dapat menambah ketangguhan terhadap goresan dan sobekan , material dasar untuk lapisan adalah NR/SBR

Application grade yang lain adalah JIS -1  dan JIS – 2  , buatan jepng yang sifatnya seperti grade N . cover rubber grade SWR , application JS – A mempunyai lapisan yang sangat tahan terhadap aus ,yang baik untuk pemindahan pasir cetak ( foundry sand ).

4.2 Lapisan Tahan Api
Lapisan tahan api merupakan prasyarat untuk belt conveyor yang memindah batu bara atau material lain yang temperature tinggi tetapi mudah terbakar .
Yang dimaksud tahan api adalah suatu kualitas lapisan dimana bila timbul nyala api,kemudian sumberitu disingkirkan maka lapisan yang terbakar tersebut cepat padam .
         Cover rubber grade untuk tahan api ini adalah :
FR             : Lapisan karet mempunyai tensile strength yang tinggi ,tahan api  dan tidak menimbulkan static electrical (anti static)
                  Application standarts adalah :
                  DIN 22103/22104/22109 ; ISO 284/R340 ; JIS K6324
FR-200      : Adalah lapisan tahan api yang dibuat dengan standart
SWR = super wear Resistance
SBR  =  Styrene Butadiene Rubber
NR    =  Natural Rubber

MSHA (USA) ,DIN 22103, ISO R340 DAN JIS K6324
FR 300 : Adalah lapisan tahan api dan anti statis dengan standart MSHA
               DIN 22103/22104, ISO 284 / R340 dan JIS K 6324
FR 330 DAN FR 350                   : Kedua grade ini dikeluarkan oleh NSW ,dengan                                                             sifat tahab api dan anti static
FR – A      : Adalah lapisan tahan minyak ,tahan api dan tahan anti static dengan grade MSHA dan NSW dan dengan standart DIN 22103/22104,ISO284/R340 DAN JIS K6324
FR – S       : Adalah  lapisan tahan api dan anti static untuk belt dengan steel cord, bahan dasar untuk lapisan ini : CR dan NBR


4.3 Lapisan Tahan Api
 Kita harus hati-hati memilih belt untuk memindahkan material yang panas atau bekerja pada tempat dimana temperatur ruangnya cukup tinggi , dengan demikian cover rubber harus dipilih untuk mengatasi kondisi operasi tersebut ,sebab bagian ini yang paling ”menderita ” pada saat ada perubahan temperatur (panas) .
Ada dua kemungkinkan yang terjadi bila ada perubahan temperatur pada cover rubber. Pertama adalah permukaan cover rubber akan menjadi keras dan retak-retak karena panas ,yang kedua akan melunak bila mengalami pemanasan tetapi tidak terjadi retak pada kondisi normal
Secara umu ,lapisan tahan panas ini di buat dari bahan dasar SBR,IIR dan EPR sesuai dengan kemampuan untuk menahan panas .

A .  Cover rubber dengan bahan dasar SBR mempunyai sifat tahan panas sampai ± 1500 C ( moderate temperatures ) ,Lapisan ini akan mengeras bila kena panas ( baik untuk material abrasive) dan kadang-kadang sedikit retak , tetapi



MSHA    = MINE SAFETY AND HEALTH ADMINISTRATION
NSW = NEW SOUTH WALES
CR = CHLOROPPRENE – RUBBER
IIR = ISOBUTY – SOPRENE – RUBBER
EPR = ETHYLENE –PROLYLENE – RUBBER

   


   Tetapi menjadi hambatan pemakaiannya , belt dengan lapisan ini digunakan untuk material seperti sintered ore , hot cokes dan lime stone

B.     Cover rubber dengan bahan dasar IIR mampu menahan panas yang tinggi ± 180 0C ( very heat resistance ) dan tahan  terhadap sifat abrasive material . Belt dengan lapisan ini baik untuk memindahkan : cement , cement clinker , foundry sand, soda ash ,iron pellet ,sintered ore ,hot lime dan sebagainnya
C.       Cover rubber dengan bahan dasar EPR mampu menahan panas sampai 2000 C ( very heat resistance ) , mampu untuk memindah material yang abrasive dan hanya sedikit perubahan kualitasnnya untuk pemakaian yang lama (long heated conditions ) belt dengan lapisan ini mempunyai kualitas yang lebih baik dan mempunyai umur yang lebih lama di banding belt dengan lapisan tahan panas yang lain . material yang memakai lapisan IIR , tetapi kapasitasnnya dapat lebih besar.
           
4.4    Oil Resistancen Cover
Apabila minyak menempel pada karet dan kemudian meresap kealam ,maka akan menyebabkan karet terkelupas atau berubah bentuk seperti spoon (sponginess)
Bila material yang mengandung minyak akan dipindah dianjurkan untuk memakai belt dengan cover rubber dari karet sintetis yang tahan terhadap perubahan (kerusakan )tersebut
Bahan dasar untuk membuat lapisan yang tahan terhadap minyak adalah NBR dan NCR . Temperatur yang dapat diatasi oleh material dasar ini antara -200 C sampai 800  C
                             
               A . Cover rubber dengan bahan dasar NBR diutmakan untuk tahan  
      Minyak atau lemak (grase ) yang berasal dari mineral seperti asphalt,crude protelum ,cutting oil,diesel oil ,gasoline ,korosine ,lubricating oil dan sebagainnya
B . cover rubber dengan bahan dasar NCR diutamakan untuk tahan minyak atau lemak (grease ) dari tumbuh-tumbuhan atau binatang


4.5    Lapisan Untuk Keperluan Khusus
(special purpose)
Lapisan untuk belt conveyor ada yang dibuat khusus untuk memenuhi beberapa kebutuhan . Dibawah ini belt dengan lapisan khusus tersebut

A.    Chemical Resistance Cover
Untuk mendapatkan lapisan yang tahan terhadap bahan kimia tertentu harus diadakan tes dengan standart ASTM D-471
Cover rubber grade SAR (2) mempunyai ketahanan yang baik untuk :acetic acid 10% ,aceton ,ammonium anhhydride,thanol ,formaldehyde,hydrochloric acid 20% ,phenol ,sodium hydroxyde 50% dan sufic acid 30 %






B .  Anti Static Cover
       Karet sebenarnya meruapakan bahan isolasi dan static electric yang timbul akibat gesekan atau akibat yang lain tidak teratur kebahan yang lain dan akan tetapi ada disitu sebagai static
       electricity . anti static belt dibuat dari karet dengan campuran spesial carbon ,dengan tujuan mencegah timbulnya static electric . Campuran ini ternyata sangat baik untuk industri kertas dan tekstile atau industri yang lain supaya barang yang dipindah tidak lengket pada belt ,dan lagi static electric akan menimbulkan loncatan api listrik . Metode testing ISO 284 mengharuskan electrical resistance untuk anti static cover rubber di bawah 107 Ώ sedang untuk karet biasa 108 sampai 1012 Ώ
C . Slinder Belting
     Bergeraknya  belt pada bagian atas conveyor ada yang tidak didukung oleh rol tetapi bergerak meluncur pada papan luncur (slinder plate ) yang dibuat dari kayu ,plat ,(metal)atau plastik .   






























                                                                                                   




















               












































                                        





































































































































                                                                                                  












                                                                                             
\
























                   

                                                 






                                                                                        




                                                                                                                       









                                                                                                         




3.      Lapisan permuakaan pulley

Permukaan pulley dapat di lapisi dengan karet atau bahan sintesis lain dengan maksud untuk menaikan koefisien gesek  antara pulley dan belt tujuan lain dari pelapisan (lagging) pulley adalah supaya permukaan pulley tidak aus dan licin . Tebal lapisan pada pulley ada yang tipis dengan cara pelapisan semprot ( sprayed-on coating) dan ada yang cukup tebal dengan beberapa cara pemasangan seperti vulkanisir pemasangan dengan baut (bolted –on) dari beberapa cara pemasangan ini,vulkanisir adalah cara yang umum dilaksanakan
Kekerasan permukaan karet pelapis pulley dibedakan antara lapisan untuk head pulley ,tail pulley yang lebih keras dibanding top cover belt yang membawa beban .
Bila material yang dipindah oleh belt conveyor lembab atau basah ,biasanya lapisan karet pada pulley dibuat beralur dengan bentuk herringbone (seperti roda gigi miring) atau bentuk V(chevron –shaped ). Ukuran alur yang umum dipakai adalah jarak alur kanan dan kiri tengah-tengah pulley antara 1 ¼ inchi sampai 1 ¾ inchi . Pada bentuk chevron jarak ini tidak ada ,jadi alur kanan dsn kiri bertemu fi bshisn tengsh pulley .Kedua bentuk alur ini membuat sudut ,yang searah dengan arah gerak belt .
Bentuk dan ukuran yang lain dapat dibuat dengan maksud menguranggi tertimbunnya material pada permukaan pulley .
Kerusakan lapisan karet pada pulley sering terjadi karena tidak senternya poros-poros pulley sehingga gaya akibat tarikan belt tidak terdistribusi merata pada permukaan lapisan atau kerusakan karena tidak balance-nya pulley  setelah diberi lapisan 


                                                                                                                        -















B . Rol / idler
Fungsi rol pada belt conveyor adalah untuk menumpu berat belt dan berat material yang dipindah . Rol dirancang dengan berbagai ukuran diameter dan panjang ,dipasang penutup (seals) ,Tahanan gesek pada rol akan menambah besarnya tarikan pada belt yang berarti tambahnya daya untuk conveyor dan ini akan tergantung pada ukuran rol,pemilihan bantalan dan seal .

1.      Jenis rol
   Pemilihan yang tepat  untuk diameter ,ukuran bantalan serta poros didasarkan pada jenis penggunaanya ,kondisi operasi ,beban yang diterima dan kecepatan belt
Jenis (types) rol untuk belt conveyor adalah rol yang menumpu belt bermuatan (carrying idlers) dan rol yang menumpu belt kosong (return idlers). Carrying idlers direncanakan dengan dua rancangan yaitu rancangan dengan tiga susunan rol dan rancangan dengan satu rol dengan susunan ini akan membentuk lekukan (troughed belts) . Dengan satu rol yang kedudukannnya horisontal maka permukaan belt akan rata (flat belts ) dan biasanya hanya terdiri dari satu rol horisontal adalah rol untuk menumpu belt yang tidak terbeban dan posisinya di bawah carrying idler .Untuk kebutuhan tertentu dapat disusun dengan dua nol
                                 



Kapasitas belt conveyor denagn tiga susunan rol dipengaruhi oleh besarnya sudut dibentuk oleh dua rol tepi .Sudut rol tepi ,yang umum dipakai adalah 20 0 35 0 atau 45 0 akan menghasilkan kapasitas yang lebih besar untuk lebar untuk lebar belt yang sama (lihat tabel 5-3 ) tetapi makin besar sudutnya juga dibutuhkan belt yang lebih luntur (tarnsverese flexibility )
Tiga susunan rol pada carrying idler dengan ukuran panjang yang sama akan menghasilkan luas maksimum pada penampang material yang dibawa . di banding bila dua rol lebih pendek daripada rol tengah . Rol tengah yang lebih panjang ini baik untuk pemindahan material curah dengan manual inspection atau untuk penyortiran .
Pemasangan tiga rol ini dapat dengan sumbu yang sedang (in line) atau rol tengah terletak lebih kemuka dibanding dua rol tepi (offset) ,digunakan untuk belt yang tipis atau untuk mengatasi tinggi ruang yang terbatas
Impact idler adalah rol yang dibuat atau dibungkus dengan resilient material (seperti karet yang mempunyai sifat pegas ) dan dipasang pada loading point dimana beban kejut (impact)sering terjadi karena ukuran atau berat material yang sering mengakibatkan kerusakan pada lapisan atas belt bila memakai rol tanpa lapisan .








Pada return idler yang perlu diperhatikan adalah rol ini menumpu permukaan belt yang kemungkinan membawa sisa material , Bila sifat material tersebut abrasive maka permukaan rol cepat aus ,tetapi bila material mempunyai sifat lengket ,maka rol akan terlapisi oleh material tersebut .lapisan yang tidak rata akan mengakibatkan belt tidak lagi bergerak lurus untuk mengatasi hal hal tersebut di buat self-cleaning return idler yang dapat membersihkan sisa-sisa material yang masih melekat pada belt . return idler ini terbuat dari piringan karet (rubber disc) atau lapisan karet yang terbentuk ulir (rubber coated helically shaped)     









2.      Jarak rol
Faktor yang mempengaruhi pemilihan jarak rol adalah berat belt ,berat material ,lenturan belt dan tarikan belt . Apabila lenturan belt diantara dua rol terlalu besar , maka pada saat melalui rol material dapat terangkat dari belt dan kemungkinan akan tumpah .
Besar lenturan belt ke arah vertikal antara dua rol (y) adalah :

Y= st2 .(Wb + Wm )
                                           8 T
                            
                             Dimana :
                             St = jarak rol
                             Wh . Wm =  berat  belt , berat beban (lbs perft3 )




T = tarikan belt (lbs)
Diharapkan lenturan belt tidak sampai 3% dari jarak rol
         Dari tabel 5-19 dapat dipilih jarak rol
Idler maupun return idler, jarak untuk rol yang tidak berbeban (return idler) seperti pada tabel ,sebaiknya diperiksa kembali dengan rumus (5.17) dimana Wm = 0 , untuk belt dengan ukuran lebar diatas 48 inch .



C . Take Up
   Take up pada conveyor berfungsi untuk memberikan awal dengan tujuan :
1.       menjaga supaya tarikan minimum belt saat conveyor beroperasi tidak terlalu rendah sehingga belt mudah slip dari pulley penggerak
2.       menjaga supaya tarikan belt pada tempat pengisian (loading point) atau ditempat lain yang berbeban ,cukup besarnya sehingga belt tidak melentur terlalu dalam
3.       untuk mengatasi adanya kemuluran belt atau untuk memudahkan dalam perbaikan atau penggantian belt




belt yang digunakan pada conveyor mempunyai kemampuan meregang atau mulur yang berbeda . Rengangan elastis (elastic strech) terjadi pada belt ,pada saat conveyor mulai bekerja (ada percepatan ) atau pada saat mulai berhenti (ada perlambantan ) Regangan ini akan hilang bila tarikan atau tegangan yang menimbulkan rengangan ini hilang . Perpanjangan belt secara permanent dapat terjadi karena serat-serat yang membentuk inti belt (carrsass)telah mulur.

1.                        Jenis Take Up
A.                mechanical take up adalah take up yang digerakkan secara mekanis untuk mendapatkan tarikan awal dari belt , ada dua tipe yaitu screw type dan spring type ,screw type biasannya untuk conveyor yang lebih panjang mechanical take up dipasang pada tail pulley
B.                 counterweight take up , menggunakan pemberat untuk mendapatkan tarikan awal pada belt , Ada dua tipe yaitu vertical gravity dan horisontal gravity type




               Horisontal gravity type dipasang pada tail pulley ,sedang vertikal gravity type dipasang pada belt yang tidak berbeban ,diantara return idler ,untuk conveyor yang cukup pankang ,dapat di beberapa tempat
 
2.                        berat beban dan tarikan
berat beban untuk mendapatkan tarikan belt pada conveyor take _up dihitung dengan rumus

a.       untuk belt conveyor yang horisontal
tarikan yang dibutuhkan counterweight Few

Few = F2 +   ƒ.W1 .L____
                            2
Berat counterweight = 2 x Few            (Kg)

b    untuk posisi incline pada belt conveyor

      Few =  F2                   (Kg)
 Berat counterweight = 2 x Few           (Kg)

F2,ƒ,W1,DAN I lihat “tarikan belt”

3.                        jarak pindah take up
faktor yang mempengaruhi jarak pindah take up adalah
a .  cara yang dilaksanakan untuk awal dan akhir kerja conveyor .Apakah dilaksanan secara mendadak atau secara perlahan-lahan
b .  frekuensi dari start dan stop pengoperasian pada beban penuh
c .  karakteristik regangan dan elongation dari belt yang digunakan
d.   jenis sambungan ,sambungan mekanik atau vulkanisir


            Sebenarnya jarak pindah take up didasarkan pada adanya perpanjangan belt karena meregang atau adanya penyusutan pada perbaikan sambungan jarak pindah take up dapat dinyatakan dalam satuan panjang atau dalam prosen terhadap pankang conveyor . dibawah ini data untuk jarak pindah take up   






























































                                                                                                                         

























   D .  Pembersih Belt
  
                Beberapa jenis material curah yang dipindah dengan belt conveyor mempunyai sifat lengket ,sehingga tetap melekat pada belt ,meskipun telah melewati dischargepoint. Material yang masih menempel pada belt saat belt dalam keadaan kosong dan kembali ke loading point ,akan menimbulkan beberapa masalah seperti keausan dan menempel pada return idler yang menyebabkan gerak belt melenceng dan menimbulkan tarikan belt yang lebih besar . Alat pembersih belt diperlukan untuk mengatasi hal ini .Ada beberapa jenis peralatan pembersih belt dan pemilihannya didasarkan pada ukuran material ,jenis material temperatur dan faktor lain ,untuk untuk mendapatkan cara ,pembersihan yang paling efektif , bila perlu dapat dipasang lebih dari satu alat pembersih ini akan langsung bersentuhan dengan belt sehingga dapat menimbulkan dapat menimbulkan keausan . untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka alat pembersih ini harus dapat diatur dengan menggunkan counterweight atau pegas supaya penekanan pada belt cukup untuk membersihkan belt tetapi tidak merusak belt , terutama pada sambungannya      












B . pembersih belt berputar ini mirip sifat bentuk silinder dengan poros yang diputar dengan panjang sesuai dengan lebar belt . silinder dibuat dari nylon sedang sirip atau sikat pembersih yang bersentuhan dengan belt terbuat dari karet ,dengan posisi pararel atau miring terhadap silinder





Dari kecepatan kelilingnya dibedakan menjadi :

Ø   Low speed rotary
Untuk pembersih bentuk sikat kecepatan kelilingnya 400 sampai 600 fpm ,sedang untuk bentuk sirip samapai 100 fpm ,kecepatan ini baik untuk material yang kering . kecepatan yang rendah mengakibatkan umur pembersih ini lebih lama

Ø   High speed – rotary
Untuk pembersih bentuk sikat ,kecepatan kelilingnya antara 1000 samapai 1500 fpm ,baik untuk material yang lembab ,karena gaya sentrifugal akan melempar material yang melekat pada sikat
Pembersih bentuk sirip ,kecepatan kelilingnya 1400 fpm ,baik untuk material yang basah dan lengket ,yang mengkin dapat menggumpal pada sirip



Putaran alat pembersih ini menimbulkan kecepatan keliling yang berlawan dengan arah gerak belt dan dapat diputar dengan rantai yang yang dihubungkan denggan pulley penggerak

C . pembersih belt dengan pancaran air ’
Pancaran air dengan kecepatan tinggi baik digunakan bila alat pembersih yang lain sulit untuk ditempatkan .kecepatan air yang tinggi dihasilkan oleh nozzle dan sisa air yang menempel pada belt dapat dibersihkan dengan memasang sirip pembersih
  2 .   letak pembersih belt
            Pembersih belt sedapat mengkin di tempatkan sedemikian rupa sehingga material yang lepas dari belt saat dibersihkan jatuh ke discharge chute (gambar) .
                        Dengan demikian alat pembersih belt dapat diletakkan ditempat sesaat sebelum belt meninggalkan pulley . hal ini juga dimaksudkan agar pada saat belt melalui snumb pulley sudah dalam keadaan bersih   












                                                                                          


























































E . Pengisian dan pengeluaran material
         Indikasi keberhasilan pemindahan ,material dengan belt conveyor adalah adanya pengisian belt yang semestinnya dan pengeluarannya material yang tepat pada tempat yang diinginkan

1                                                  Pengumpan belt
            Tuntutan pengisian belt pada conveyor adalah dapat menempatan material ditengah belt ,kecepatn material masuk belt kearah gerak belt sedapat mungkin sama dengan kecepatan belt dan tidak terjadi tumpahan ,kecepatan masuk yang berbeda dengan kecepatan belt akan menimbulkan turbulensi material ,kemudian terkumpul yang terjadi sebanding dengan beda kecepatan tersebut ,semakin kecil perbedaan kecepatan tersebut semakin kecil keausan pada lapisan permukaan belt ,semakin kecil daya yang dibutuhkan semakin tenang dan tidak menimbulkan debu .Kadang-kadang keadaan ideal ini sulit dipenuhi tetapi harus diupayakan

A .    Arah pengisian searah dengan gerak belt
              Arah pengisian ini yang paling baik ,mudah dalam perencanaan dan tidak menimbulkan masalah , Kecepatan material yang keluar dari alat pengumpan (loading chute ) dapat direncana mendekati kecepatan belt ,sedang dinding pembatas (skirtboards)pada loading dapat dibuat lebih pendek
  



b.     Arah pengisian tidak searah dengan belt gerak belt
      Pemidahan material curah terkadang tidak memakai satu pesawat conveyor ,tetapi bertingkat dengan dua atau lebih . bila pesawat pertama dan pesawat berikutnya mempunyai arah yang sama maka tidak banyak masalah dalam penempatan alat pengumpan (loading chute) untuk mendapatkan pengisian menyudut ini kalau tidak direncana dengan baik material akan tertumpuk pada satu sisi dari lebar belt ,yang mengakibatkan belt akan bergerak melenceng kearahnya . untuk mengatasi ini diperlukan dinding pembatas (skirtboards) yang lebih panjang ,dengan resiko keausan lebih cepat pada lapisan belt dan daya yang lebih besar

c.       pengisian pada inclined belt conveyor
      Bila arah pemindahan material menyudut ke atas (inclined) pada loading point ,akan lebih sulit untuk mendapatkan kecepatan pengisian yang hampir sama kecepatan belt ,turbulensi akan terjadi sebelum kecepatan material sama dengan kecepatan belt dan membutuhkan dinding pembatas yang lebih panjang dan lebih tinggi untuk mencegah tumpahnya material dari belt . Untuk pemindahan yang menurun (decline) masalah yang timbul lebih mudah diatasi

d.      Dinding pembatas
               Dinding pembatas atau skirtboards adalah dinding yang ditempatkan setelah atau menjadi satu dengan loading chute sehingga pengisian material kedalam belt tidak tumpah dan mengarah ketengah belt serta merata ,skirtboards dibuat dari papan atau plat baja dan dibagian bawah dipasang sirip karet ,jarak sirip karet dan belt dibuat makin lama makin renggang untuk material yang ukurannya besar ,sedang untuk material yang ukurannya campuran besar dan kecil ,kedua dinding tidak dibuat sejajar tetapi makin melebar kearah belt


Jarak kedua dinding dibuat dua pertiga lebar belt atau kalau dibutuhkan dapat setenggah lebar belt ,panjang dinding pembatas akan tergantung dari selisih ,kecepatan anatara material yang keluar dari loading chute dan kecepatan belt ,makin besar selisih kecepatan ini makin panjang  kebutuhan dindingnya ,untuk selisih kecepatan yang tidak terlalu besar panjang dinding dibuat 2 ft  untuk setiap kecepatan belt belt 100 fpm tetapi tidak boleh kurag dari 3 ft
Tinggi dinding pembatas disesuaikan dengan volume material yang ada pada belt , Tinggi dinding dapat dilihat pada tabel









































2.     pengeluaran material
         material yang dipindah dengan belt conveyor dapat dikeluarkan melalui ujung belt conveyor atau ditempat sebelumnya ,baik kearah samping kiri ,kanan atau kedua arah tersebut . untuk pengeluaran diujung conveyor dapat memakai fixed atau movable tripper atau pada posisi belt datar (flat belt) dapat digunakan plow
a.       Pengeluaran pada ujung conveyor
          Alat yng ditempatkan diujung conveyor sebenarnya bukan untuk membantu mengeluarkan material ,tetapi lebih banyak berfungsi untuk mengarahkan supaya arah pengeluaran teratur . Alat ini disebut discharge chute ,yang kontruksinnya lebih sederhana dibanding tripper
          Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk perencanaan discharge chute adalah bentuknya harus disesuaikan dengan arah jatuh material saat keluar dari belt ,bahan untuk pembuatnnya disesuaikan terhadap sifat abrasive material



b.      pengeluaran sebelum ujung conveyor
ada dua peralatan yang digunakan yaitu plow dan tripper.plow digunakan untuk mengeluarkan material dari belt conveyor dengan posisi belt dasar (flat) sehingga bila belt ditumpu oleh tiga rol dimana posisi belt melengkung ,maka dibutuhkan skirtboards pada saat belt berubah ke pisisi flat . Posisi maupun jenis plow dapat dilihat pada gambar .Tripper mempunyai kontruksi yang lebih rumit dibanding plow ,tetapi dapat mengeluarkan material dari belt yang lebih baik ,Tripper merupakan peralatan yang mempunyai kerangka tersendiri dan lintasan untuk bergerak sepanjang belt conveyor .bagian penting pada tripper adalah dua buah pulley yang ada diujung conveyor pada pengeluaran diujung conveyoer dan disini material keluar material conveyor , kemudian ditampung dan dikeluarkan melalui chute .








3.            pengumpan /freeder
            Peralatan ini ditempatkan sebelum loading chute ,lebih berperan sebagai  pengatur pengisian untuk belt conveyor ,bila material sebelum dipindah disimpan di hopper atau silo
            Beberapa jenis feeder adalah belt ,screw,apron ,reciprocating ,osilating atau vibrating,rotary vane dan rotary disc feeder
            Teraturnya pengisian dan terpenuhi kapasitas belt conveyor adalag dua hal yang dituntut pada pengumpan .Pemilihan jenis feeder didasarkan pada ukuran material ,sifat abrasive ,free-flowing dan sifat lainnya